Review Jurnal Inovasi Sistem Informasi

Jurnal 1
TEKNIK IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN SUMBER INFORMASI PERTANIAN NASIONAL DAN LOKAL P4MI

METODE
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Penyempurnaan sistem informasi pasar
Pemrosesan yang dilakukan akan lebih cepat dan waktu yang dibutuhkan akan lebih singkat
Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk melakukan kajian dan konsultasi proyek yang akan dibuat
Pengembangan website pertanian nasional
Informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna akan lebih mudah untuk didapat
Membutuhkan biaya yang lumayan besar untuk membeli hosting dan merancang website
Pengembangan pusat informasi pertanian di tingkat Kabupaten
Pusat informasi pertanian berfungsi sebagai one stop shop yang digunakan untuk pertukaran informasi yang berguna dan sesuai dengan inovasi produksi dan pemasaran
Membutuhkan tenaga pengelola jaringan yang andal untuk pembuatan, pengoperasian, dan maintenance sistem-nya


A. RANGKUMAN
Pelaku pertanian di Indonesia umumnya adalah petani kecil dengan produk pertanian dan mutu yang bervariasi. Keterbatasan-keterbatasan petani, antara lain dalam bentuk permodalan, penguasaan lahan, keterampilan, pengetahuan, aksesibilitas pasar, dan bargaining position akan berpengaruh terhadap proses pengambilan keputusan dalam penentuan komoditas yang akan diusahakan dan teknologi usahatani yang akan diterapkan petani. Rendahnya tingkat kekosmopolitan atau kemampuan petani untuk membuka diri terhadap suatu pembaharuan dan atau informasi yang berkaitan dengan unsur pembaharuan juga semakin memperburuk kondisi petani dalam membuat keputusan untuk menolak atau menerima inovasi. Hal ini akan bermuara pada rendahnya pendapatan dan keadaan usahatani yang sulit berkembang. Dengan demikian, dalam bidang pengembangan pertanian, akses terhadap informasi pasar dan teknologi pertanian menjadi hal yang sangat penting demi kelangsungan usaha tani yang dilaksanakan.

B. KESIMPULAN
Teknologi dan Sumber Daya Manusia (SDM) telah tersedia, ilmu maupun informasi teknologi produksi dan pemasaran hasil pertanian dan pemikiran para ahli dalam dan luar negeri berlimpah. Hal ini merupakan peluang bagi upaya peningkatan kesejahteraan petani melalui peningkatan akses terhadap informasi pertanian. Komitmen yang tinggi terhadap mekanisme pengembangan sumber informasi pertanian nasional dan lokal antara dari pusat sampai ke daerah perlu diwujudkan dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Tanpa adanya suatu perencanaan secara terpadu yang melibatkan berbagai unsur, sistem jaringan informasi pertanian menjadi tidak bermanfaat bagi petani itu sendiri, yang pada hakikatnya untuk meningkatkan kesejahteraannya.
2. Hal yang menjadi masalah utama adalah bagaimana menyamakan visi, dan misi di kalangan para pelaku kebijakan dari pusat sampai daerah untuk duduk bersama mengembangkan pusat informasi pertanian hingga dapat operasional dan tetap berlanjut meskipun proyek telah berakhir. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah dan rintisan kerja sama secara horizontal maupun vertikal perlu dikembangkan secara lebih luas guna mengoptimalkan operasionalisasi pengembangan sumber informasi pertanian nasional dan lokal.
3. Berkembangnya sistem jaringan informasi di semua sub sektor pembangunan pertanian akan mendukung terwujudnya kemudahan terhadap akses penyebaran informasi pembangunan pertanian bagi masyarakat luas dan terciptanya pemanfaatan bersama informasi (information sharing) antar departemen-departemen terkait yang ingin memanfaatkan basis data pertanian dan informasi lainnya yang dibutuhkan. Dengan demikian, informasi pertanian yang dapat disajikan dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna semakin kaya dan komprehensif untuk dapat memecahkan permasalahan pertanian.
4. Pengembangan sumber informasi pertanian nasional dan lokal yang dilaksanakan oleh P4MI harus dilaksanakan secara terpadu, dan komprehensif, tidak secara parsial, sehingga dana yang diinvestasikan dalam pembangunan infrastruktur ini tidak tumpang tindih dan dapat berhasil guna.

C. DAFTAR PUSTAKA

Jurnal 2
ANALISIS PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM MENUNJANG TERWUJUDNYA MAKASSAR SEBAGAI "SMART CITY"

METODE
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Pengamatan langsung
Kejadian-kejadian penting yang terjadi di lapangan bisa dicatat secara langsung
Memerlukan waktu yang lama untuk memperoleh data terhadap suatu kejadian
Wawancara mendalam
Dapat memperoleh keterangan dengan sejelas-jelasnya dari informan
Susah untuk menemukan informan yang ingin diwawancarai secara mendalam
Kajian pustaka
Berbagai macam referensi tersedia untuk digunakan dalam penelitian
Beberapa referensi sudah usang dan tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi sekarang


A. RANGKUMAN
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menjadi salah satu infrastruktur utama dalam kehidupan masyarakat modern layaknya listrik, air, dan jalan. Konsep smart city menempatkan kota sebagai sebuah ekosistem yang terdiri dari banyak subsistem untuk mengelola transportasi, energi, perniagaan, pelayanan kesehatan, pendidikan, komunikasi, dan sumber daya air. Subsistem-subsistem ini digabungkan untuk membentuk sebuah kesatuan yang terinterkoneksi dan saling mendukung. Teknologi informasi dan komunikasi berperan pula sebagai sumber daya produksi dan konsumsi manusia sekaligus sebagai piranti pendukung dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari baik yang bersifat pemerintahan, industri, organisasi, maupun kemasyarakatan. Sebagai salah satu upaya mengetahui pemanfaatan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka perlu hadir sebuah analisis pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun smart city yang sesuai dengan kebutuhan kota Makassar.

B. KESIMPULAN
Sejalan dengan masalah, tujuan dan temuan penelitian ini, simpulan yang dapat penulis tarik adalah sebagai berikut.
1. Komitmen dari semua tingkatan di jajaran pemerintahan, khususnya di tingkat pimpinan adalah merupakan faktor yang sangat dibutuhkan dan merupakan faktor kunci penentu keberhasilan pembangunan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi di pemerintahan.
2. Dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi Pemerintah Kota Makassar telah cukup lengkap dan sudah menggunakan teknologi yang modern.
3. Harus disadari bahwa teknologi informasi dan komunikasi hanyalah sebuah alat (tools) yang tidak akan dapat menciptakan suatu perubahan apa pun jika tidak didukung dengan sumber daya manusia dan budaya kerja yang memadai untuk menjalankan alat- alat tersebut.

C. DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Framework ITSM: COBIT & MOF

Kemajuan Teknologi Pengenalan Wajah

Manusia dan Tanggung Jawab