Manusia dan Keadilan
Rommy Gustiawan Chandra Pratama
15117393
1KA15
Ilmu Budaya Dasar
Materi Minggu ke-7
Nama Dosen: Budi Prijanto
Dibuat manual dengan menggunakan kode HTML langsung dari Blogger, bukan dengan meng Copy-Paste dari Microsoft Word ke Blogger, dengan tujuan agar tulisan rapi.
Isi materi dicari satu-persatu sesuai dengan Satuan Acara Perkuliahan, dengan bersumber dari berbagai macam blog, dan bukan dengan meng Copy-Paste materi utuh milik teman sekelas.
Dipublikasikan pada tanggal 12 Juni 2018
A. Keadilan
1. Pengertian Keadilan
Aristoteles mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian keadilan bahwa keadilan merupakan tindakan yang memberikan sesuatu kepada orang yang memang menjadi haknya.
2. Makna Keadilan
Bahwa keadilan hanya merupakan sebuah simbol, namun tanpa adanya simbol tersebut anarki akan terjadi di dunia ini. Keadilan adalah sesuatu yang tidak dapat lepas dari atribut-atribut yang ada di masyarakat. Keadilan tidak dapat kita raih karena keadilan merupakan sesuatu yang sempurna dan hanya yang omnipotent-lah yang dapat menggapainya, sedangkan manusia merupakan makhluk yang terbatas. Keadilan merupakan suatu nilai atau orientasi yang menjadi patokan untuk dicapai, walaupun manusia hanya dapat mendekatinya.
3. Contoh Keadilan
Seorang pemimpin perusahaan memilih si A sebagai manajer keuangan karena dianggap mampu mengelola keuangan, sementara memilih si B sebagai public relation karena dianggap memiliki kecakapan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
B. Keadilan Sosial
4. Sila dalam Pancasila yang Berhubungan dengan Keadilan Sosial
Sila yang berhubungan dengan keadilan sosial adalah sila kelima, yaitu: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Isinya mengajak masyarakat aktif dalam memberikan sumbangan yang wajar sesuai dengan kemampuan dan kedudukan masing-masing kepada negara demi terwujudnya kesejahteraan umum, yaitu kesejahteraan lahir dan batin selengkap mungkin bagi seluruh rakyat.
5. Wujud Keadilan Sosial dalam Perbuatan dan Sikap
- Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.
- Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
- Sikap suka bekerja keras.
- Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
6. Jalur Pemerataan yang Merupakan Asas Keadilan Sosial
- Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang, dan perumahan.
- Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
- Pemerataan pembagian pendapatan.
- Pemerataan kesempatan kerja.
- Pemerataan kesempatan berusaha.
- Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan kaum wanita.
- Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
- Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
C. Berbagai Macam Keadilan
7. Macam-macam Keadilan
Macam-macam keadilan menurut teori Aristoteles:
- Keadilan Komunikatif
Perlakuan kepada seseorang tanpa dengan melihat jasa-jasanya. Contohnya adalah seseorang yang diberikan sanksi akibat pelanggaran yang dibuatnya tanpa melihat jasa dan kedudukannya.
- Keadilan Distributif
Perlakuan kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukan. Contohnya adalah seorang pekerja bangunan yang diberi gaji sesuai atas hasil yang telah dikerjakan.
- Keadilan Kodrat Alam
Perlakukan kepada seseorang yang sesuai dengan hukum alam. Contohnya adalah seseorang akan membalas dengan baik apabila seseorang tersebut melakukan hal yang baik pula kepadanya.
- Keadilan Konvensional
Perlakuan keadilan yang terjadi di mana seseorang telah mematuhi peraturan perundang-undangan. Contohnya adalah seluruh warga negara wajib mematuhi segala peraturan yang berlaku di negara tersebut.
- Keadilan Perbaikan
Perlakuan keadilan yang terjadi di mana seseorang telah mencemarkan nama baik orang lain. Contohnya adalah seseorang meminta maaf kepada media karna telah mencemarkan nama baik orang lain.
D. Kejujuran
8. Pengertian Kejujuran
Kejujuran adalah sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan atau modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.
9. Hakikat Kejujuran
Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah hak yang telah ter tetapkan dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan dan memuji mereka atas apa yang telah diperbuat baik berupa keimanan, sedekah, ataupun kesabaran. Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakikatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.
E. Kecurangan
10. Pengertian Kecurangan
Kecurangan adalah apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
11. Penyebab Orang Melakukan Kecurangan
- Faktor Ekonomi
Setiap manusia berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah, dan dosa sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan pikirkan. Menghalalkan segala cara untuk mencapai sebuah tujuan semu tanpa melihat orang lain di sekelilingnya.
- Faktor Peradaban dan Kebudayaan
Faktor peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi dari sikap dan mentalitas individu yang terdapat di dalamnya sistem kebudayaan meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang membutuhkan keberanian dan sportivitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani hampir pada setiap individu di dalamnya sehingga sangat sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
- Teknis
Hal ini juga sangat dapat menentukan arah kebijakan bahkan keadilan itu sendiri. Terkadang untuk dapat bersikap adil, kita pun mengedepankan aspek perasaan atau kekeluargaan sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan. Atau bahkan mempertahankan keadilan kita sendiri harus bersikap salah dan berkata bohong agar tidak melukai perasaan orang lain.
F. Perhitungan dan Pembalasan
12. Macam-macam Perhitungan dan Pembalasan
- Pembalasan untuk perbuatan terpuji
Pembalasan untuk perbuatan terpuji adalah kebaikan untuk dirinya dan juga keluarganya. Contohnya, seorang laki-laki yang sedang berjalan di pinggir jalan. Pada saat itu dia melihat ada benda yang membahayakan orang lain misalkan pecahan botol. Pada saat itu juga dia langsung mengambil dan menyingkirkannya dari jalanan umum. Saat dia melakukan itu dia mendapat pembalasan atau balasan dari Tuhan berupa pahala, karena telah menyingkirkan benda tersebut.
- Pembalasan untuk perbuatan tercela.
Adapun pembalasan untuk perbuatan tercela adalah kehancuran untuk dirinya dan keluarganya. Contohnya, seorang bapak yang menafkahi istri dan anaknya dengan uang haram yang berasal dari hasil korupsi. Pada contoh kasus kali ini dia telah menzalimi, yang pertama keluarganya karena telah memberi makan dengan uang haram, yang kedua orang lain karena telah mengambil hak milik orang lain.
G. Pemulihan Nama Baik
13. Pengertian Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang atau tetangga di sekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya.
14. Hakikat Pemulihan Nama Baik
Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan akhlak yang baik.
H. Pembalasan
15. Pengertian Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, atau tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
16. Penyebab Pembalasan
Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis. Penyebab terjadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.
17. Contoh Pembalasan
Contohnya seorang murid berusaha mengejek murid lain hingga dia tak mampu lagi menahan emosinya, bisa saja pembalasan yang akan dilakukan oleh murid tersebut adalah hal yang negatif seperti memukul murid tersebut hingga keduanya berkelahi, atau bisa saja pembalasan itu berupa ejekan balik yang pada akhirnya akan menimbulkan permusuhan.
I. Penutup
18. Kesimpulan
Keadilan adalah keseimbangan antara hak dan kewajiban yang dikerjakan oleh manusia itu sendiri. Keadilan dapat dilihat dari tingkah laku dan sesuatu yang telah dikerjakan oleh manusia itu sendiri. Penyimpangan mengenai keadilan akan menimbulkan kecemburuan pada seseorang yang merasa keadilan tidak diberlakukan pada dirinya sehingga memicu timbulnya rasa cemburu, menganggap dirinya tidak dibutuhkan, dan tidak berarti bagi orang-orang di sekitarnya.
19. Komentar
Menurut Saya, keadilan sangat harus ditegakkan dalam hal apapun. Jika seseorang melakukan sebuah kebaikan, sekecil apapun itu harus diberikan imbalan yang sesuai. Begitu pula dengan orang yang melakukan pelanggaran, sekecil apapun itu harus diberikan ganjaran yang adil. Terutama kasus-kasus korupsi yang dilakukan dalam lingkungan pemerintahan. Jika ganjaran yang diberikan tidak adil, maka akan lebih banyak lagi kasus-kasus korupsi yang terjadi di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar